KPLC – Kemang Pregnancy and Lactation Care

Cadel anak

Cadel adalah hal yang wajar terjadi pada anak-anak, mengingat autonomi lidah si Kecil yang belum sempurna. Artikulator sangatlah penting dalam pengucapan kata. Beberapa anak melafalkan bunyi dengan posisi artikulator yang tidak tepat, sehingga kata yang keluar akan berbaeda dari yang seharusnya. Kondisi seperti inilah yang biasa disebut dengan cadel.

Faktor Penyebab

  • Psikologis : Pengaruh lingkungan; seperti mengajak bicara anak dengan bahasa yang dicadel-cadelkan.
  • Fisiologis : Ankyloglossia atau disebut juga Tongue-tie, merupakan perbedaan panjang dan pendek frenulum lingue. Frenulum lingue merupakan jaringan yang berada di bawah lidah dan menghubungkan antara dasar mulut dan lidah. Perbedaan panjang inilah yang menyebabkan lidah sulit bergetar saat melafalkan huruf-huruf tertentu; dan kemudian terdengar cadel

Cara Mengatasi

  • Amati bagaimana si Kecil meletakkan lidahnya terhadap gigi, terutama saat ia mengucapkan kata-kata cadelnya.
  • Ajak si Kecil melihat bagaimana mengucapkan kata dengan benar di depan cermin. Lakukan latihan otot lidah dengan cara mendorong lidah keluar dan menggerakkan lidah berputar di dalam mulut.

Bila kondisi cadel si Kecil hanya terjadi selama masa prasekolahnya saja, hal ini masih dapat dikatakan normal. Namun bila telah memasuki tahap usia sekolah dan si Kecil masih belum dapat mengoreksi cara pengucapan bunyinya, akan lebih baik bagi Parents untuk segera meminta bantuan ahli guna mengoreksi gangguan bicara si Kecil.

Terapi di rumah

Terapi penyembuhan cadel haruslah disesuaikan dengan penyebabnya. Terapis wicara selain membantu sesuai dengan jangka waktu terapi yang ditetapkannya, akan tetap mengembalikan peran serta penuh keluarga yang memang mendampingi si Kecil sehari-hari. Terapis biasanya hanya memberikan cara-cara stimulasi serta trik bagaimana mengoreksi ucapan si Kecil.

  1. Bila cadel terjadi karena faktor psikologis seperti meniru, maka mintalah anggota keluarga lain untuk tidak berbicara kepada si Kecil dengan bahsa yang dicadel-cadelkan.
  2. Bantu si Kecil mengoreksi setiap kata yang ia ucapkan salah. Misal bila ia mengatakan “sarapan” dengan “salapang”, maka cobalah katakan, “Oh, adik mau sarapan.” Perlu diingat menegur secara langsung kadang membuat anak menjadi sensitif, jadi gunakan kata yang bijak. Dan katakan bahwa upaya kita tersebut merupakan cara kita membantunya berbicara dengan benar.
  3. Sering berlatih mengucapkan  kata dengan benar setiap hari. Lakukan dalam kondisi menyenangkan misal sambil mendongeng, bersantai di ruang keluarg dan lain sebagainya.
  4. Berikan pujian setiap kali si Kecil berhasil mengucapkan satu atau dua kata dengan benar.

Terapi wicara membutuhkan cukup banyak waktu agar berhasil Selama proses tersebut, usahakanlah untuk tidak merendahkan kecadelan si Kecil apalagi membuatnya sebagai bahan lucu-lucuan. Bangkitkan terus rasa percaya diri anak agar ia tidak tumbuh menjadi anak yang minder.

 

 

Sumber: The Asian Parent

Alergi Vs Intoleran

Alergi dan intoleransi, memiliki pengertian yang berbeda. Scott Sicherer, M.D., asisten profesor ilmu kesehatan anak di Jaffe Food Allergy Institute, New York City, mengatakan bahwa hanya 6-8% anak yang benar-benar alergi makanan. Sedangkan anak lain cuma memiliki kesulitan dalam mencerna beberapa jenis makanan – yang dikenal sebagai intoleransi.

Berikut adalah ciri-ciri yang membedakan keduanya:

 

Pemicu Umum

Sistem Kekebalan Tubuh

Diturunkan

Gejala

Cara Mengatasi

Alergi

Telur, susu, gandum, ikan, kerang-kerangan. 80-90% anak yang alergi susu, telur, dan gandum mampu mengatasinya pada usia tiga tahun.

Melibatkan sistem kekebalan tubuh. Tubuh menganggap protein-protein tertentu sebagai zat berbahaya, lalu melepaskan histamin sebagai usaha perlawanan

Umumnya diturunkan dari orang tua

Ruam kulit, rasa gatal disertai bintik-bintik merah dan bengkak, sakit perut disertai muntah, diare, dan kesulitan bernapas. Gejala ini biasanya muncul beberapa menit setelah makan makanan pemicu, bahkan dalam jumlah kecil.

Menghindari makanan pemicu alergi dan selalu membawa obat untuk alergi yang berat.

Intoleran

Susu, buncis, kacang-kacangan

Tidak melibatkan sistem kekebalan tubuh. Tubuh kekurangan enzim-enzim yang membantu mencerna senyawa tertentu dalam makanan, seperti laktosa dalam susu.

Kadang diwariskan, tapi lebih sering tidak.

 

Sakit perut, pup tidak padat, dan, sesekali, muntah. Namun, gejala ini tidak akan muncul sampai beberapa jam setelah makan. Makan dalam jumlah kecil tidak selalu menimbulkan masalah.

Menghindari – atau makan sedikit sekali — makanan pemicu intoleransi. Tanyakan pada dokter anak apakah si kecil boleh mengonsumsi obat yang dijual bebas.

 

 

Sumber: Parenting

Fruits

Buah dan sayuran merupakan asupan penting bagi tubuh, terutama anak-anak. Mengenalkan sayuran dan buah harus dimulai sejak anak mulai memasuki tahapan pemberian makanan selain ASI. Pilihan jenis buah yang diberikan, dapat berupa buah-buahan yang mengandung banyak air. Seperti, pear, semangka atau jeruk.

Jika anak sudah mulai aktif, sayur dan buah-buahan menjadi pilihan tepat untuk mengganti cairan tubuh yang hilang karena beraktifitas. Jika anak terlalu capek atau malas untuk mengunyah, blender saja potongan buah dan sayur agar dapat memudahkan anak mencerna makanan tersebut. Jus buah atau jus sayur ini memiliki dua kali lebih terasa kesegarannya dibanding air putih biasa, hal ini dikarenakan buah dan sayur terdiri atas gula alami, vitamin, serta mineral . Kandungan-kandungan dalam buah dan sayur tersebut dapat memberikan memberi rasa kenyang dengan sumbangan kalori yang relatif rendah. Belum lagi kandungan vitamin C dan mineralnya yang dibutuhkan tubuh.

Meski buah dan sayur memiliki banyak manfaat, tapi harus diingat bahwa buah dan sayur hanya sebagai tambahan dan tidak bisa dijadikan pengganti air putih sepenuhnya. Anda harus tetap membiasakan anak untuk minum air putih.. 

Sumber: Parenting

1 thn

UNICEF merekomendasikan ibu untuk tetap menyusui hingga  anak setidaknya menginjak usia 2 tahun. Untuk anak usia 2 tahun, kandungan zat imun ASI masih dapat melindungi anak dari penyakit, karena anak-anak di atas usia 1 tahun pada umumnya terpapar lebih banyak penyakit daripada saat masih bayi.

Namun, tentunya tantangan dalam menyusui anak usia 1 tahun atau lebih berbeda dengan menyusuinya saat bayi. Berikut adalah beberapa tantangan yang umum ditemui dalam memberikan ASI pada anak usia 1 tahun atau lebih:

  • Menyusu berjam-jam. Pada usia 1 tahun atau lebih, ASI hanya memenuhi kalori 30% dari kebutuhan energi total anak. Sebagian kebutuhannya dipenuhi dari makanan padatnya. Menyusu berjam-jam, biasanya terjadi pada malam hari – sebetulnya ia tidak menyusu untuk mendapat ASI tapi lebih karena ingin ngempeng. Dengan menyusu dan menempel payudara ibu, anak akan merasa lebih nyaman. Kondisi tersebut bisa diatasi dengan: 
    – Beri pelukan dan ciuman sebelum disusui, agar anak merasa tenang.

        – Pilih posisi yang nyaman.  Jika posisi tiduran, sediakan bantal atau guling untuk menyangga punggung yang miring sehingga membantu menopang punggung.

       – Lakukan bed time ritual, seperti mencuci kaki dan tangan, ganti baju piyama, baca buku, membacakan dongeng, dan berdoa bersama. Sehingga anak akan merasa lebih nyaman untuk pergi tidur tanpa harus menyusu berjam-jam.

 

  • Banyak gaya. Beragam posisi menyusu si 1 tahun mulai dari menungging, tengkurap hingga berdiri. Sebetulnya tidak semua anak melakukan banyak gaya seperti ini ketika menyusu. Atasi dengan: Biarkan saja ia bergaya. Ia sedang belajar eksplorasi diri dan kemampuannya. Namun jika Bunda merasa tidak nyaman karena payudara jadi sakit atau sedang menyusui ditempat umum, ajak anak bicara perlahan-lahan. 
  • Menggigit. Usia 1 tahun, gigi susu anak sudah mulai tumbuh lebih banyak . Tidak jarang anak dengan sengaja atau tidak sengaja menggigit puting. Atasi dengan: Ibu harus tahu kapan anak sudah puas dan sudah selesai menyusu. Segera sudahi kegiatan menyusui, jangan berikan waktu padanya untuk bermain-main yang bisa membuat anak menggigit puting.
  • Badannya makin berat. Makin bertambah usia, berat badannyapun bertambah. Berat badan ideal untuk anak usia 1 tahun mencapai 10 hingga 12 kilogram. Atasi dengan: Cari posisi menyusui paling nyaman untuk menopang berat badannya. Atau pilih posisi menyusui dengan tiduran sehingga Anda tidak perlu menahan berat badannya.
  • Tarik sana tarik sini. Biasanya karena ia sudah kenyang, bisa saja konsentrasi menyusu terpecah dan memilih bermain-main. Saat inilah biasanya ia akan menarik-narik puting ke sana kemari sehingga membuat puting sakit. Atasi dengan: Beri pengertian pelan-pelan atau beri mainan lain untuk mengalihkan perhatiaannya. Selain itu jangan berikan ia waktu untuk bermain dengan puting. Segera sudahi jika ia terlihat sudah selesai menyusu.
  • Mau kapan saja. Tiba-tiba anak teriak minta ASI sambil meremas payudara atau berusaha membuka kancing baju. Menyusui memang bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Tapi lain halnya jika saat sedang di tempat umum. Balita belum bisa melihat situasi. Atasi dengan:

     – Sebelum mengajaknya pergi ajak anak bicara terlebih dahulu agar ia tidak berteriak saat meminta ASI.

     – Jika kondisi tidak memungkinkan untuk menyusui, misalnya bukan di ruang menyusui atau saat sedang mangantri di kasir, tundalah menyusui dengan memberinya pengertian.

     – Bila anak tak sabar untuk disusui,  segera pergi ke ruang menyusui atau gunakan apron menyusui sehingga Anda tetap nyaman menyusui.

 

Sumber: Ayah Bunda

Premature

 

Bayi prematur tentu memiliki kondisi berbeda dengan bayi yang lahir cukup bulan pada umumnya. Sehingga, dalam menyusuinya pun terdapat beberapa kondisi yang tertentu. 

Berikut ini kondisi-kondisi yang dapat terjadi dan bagaimana penanganan yang dapat dilakukan, antara lain:
– Rawat pisah. Bayi prematur yang dirawat terpisah dengan ibu atau dirawat di ruang perawatan khusus atau NICU (Neonatal Intensive Care Unit) biasanya membuat produksi ASI ibu tidak seoptimal bila bayinya dirawat gabung. Untuk mengoptimalkannya cobalah memerah ASI usai melahirkan. Bila Anda melahirkan dengan cara sesar, 3 jam setelah lahir, berikan langsung ASI perah pada si kecil. Sedangkan  melahirkan dengan cara normal maka, setelah 2 jam pasca lahir, Anda bisa langsung memberikan ASI perah padanya yang dalam memberikannya akan  dibantu oleh perawat di rumah sakit.

– Tidak ada cadangan makanan. Beberapa bayi prematur mempunyai cadangan makanan lebih rendah atau bahkan tidak ada. Jika hal ini terjadi, ia harus mendapatkan cairan intravena atau diinfus untuk menstabilkan keadaannya. Anda bisa memberikan ASI bila ususnya sudah siap menerimanya.

– Reflek hisap belum sempurna. Bayi prematur belum memiliki reflek hisap yang baik. Maka Anda  disarankan untuk melakukan rawat gabung dan melakukan perawatan metode kangguru atau Kangoroo Mother Care. Metode ini dapat merangsang hormon oksitosin ibu, yang  mengoptimalkan produksi ASI. 

– ASI perah melalui oro grastric tube atau memasukkan selang dari mulut ke lambung. Setelah itu,  bayi akan diberi ASI perah secara bertahap dengan dot untuk merangsang reflek hisap bayi yang belum optimal. Seiring dengan bertambahnya usia, berat badan bayi yang meningkat dan kestabilan kondisi kesehatannya, maka sebaiknya mulai dilatih untuk menyusu langsung.

 

Hal penting yang harus selalu dijaga oleh ibu yang melahirkan bayi prematur adalah tetap tenang dan berpikir positif. Karena, kedua hal tersebut merupakan syarat utama untuk menjaga produksi hormon oksitosin.
 

Sumber: Ayah Bunda

nanas

Mengkonsumsi nanas, seringkali menjadi perdebatan bagi ibu hamil. Nanas yang berbahaya bagi ibu hamil adalah buah nanas muda dan sangat asam, serta dikonsumsi dalam jumlah banyak. Buah nanas yang matang, justru banyak mengandung zat-zat gizi untuk perkembangan janin, seperti vitamin A, vitamin C, kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (Mg), zat besi (Fe), natrium (Na), kalium (K), gula dektrosa, sukrosa dan serat. Sebelum dimakan, rendamlah di dalam air garam untuk menghilangkan getahnya.

Selai maupun setup nanas aman untuk dikonsumsi ibu hamil. Namun, batasi mengkonsumsinya agar tidak kelebihan asupan kalori harian, karena keduanya mengandung kadar gula yang tinggi. 

 

Sumber: Ayah Bunda

 kuliner

Liburan identik dengan mencicipi kuliner daerah yang menjadi tempat tujuan berlibur. Namun, bagi ibu hamil, perlu mencermati pilihan kuliner yang sesuai dengan kondisi kehamilan. Terutama bagi ibu hamil dengan diabetes gestasional. Berikut adalah tips untuk tetap menikmati kuliner khas saat liburan, tanpa khawatir akan meningkatnya kadar gula darah.

  • Menghindari  minuman  penambah energi. Jika bumil merasa lemas saat jalan-jalan di area wisata,  beristirahatlah  sejenak,  daripada mengkonsumsi minuman penambah energi. Selain tidak disarankan untuk ibu hamil, minuman ini sangat tinggi tambahan gulanya.
  • Mengurangi gula pada minuman. Setiap kali memesan minuman, misalnya teh manis, jangan lupa untuk minta agar dibubuhi gula sedikit saja. Lebih baik lagi untuk memilih jus buah tanpa tambahan gula atau susu.
  • Membatasi jumlah makanan atau minuman yang dikonsumsi. Kondisi hamil bukan berarti bisa makan sebanyak-banyak dalam satu waktu. Ibu hamil memang membutuhkan ekstra kalori, tapi dengan pengaturan makan yang tepat dalam satu hari, sehingga gula darah yang dihasilkan bisa tersebar dengan baik ke seluruh tubuh.
  • Memonitor asupan gula. Asupan gula dalam sehari,  maksimal 5 sendok makan (50 gram) untuk ibu hamil normal. Gula,  tidak hanya berupa gula pasir yang ditambahkan dalam makanan atau minuman, tapi juga dari makanan manis lainnya. Oleh karenanya, ibu hamil perlu memeriksa label informasi gizi dalam makanan atau minuman kemasan. Cari tahu,  berapa kandungan karbohidrat dan kata-kata yang diakhiri dengan ‘osa’ atau ‘ol,’ seperti glukosa, fruktosa, dekstrosa, maltosa, sukrosa, laktosa, manitol, sorbitol, yang semuanya merupakan bentuk gula.
  • Bawa bekal sehat yang praktis. Bisa berupa camilan yang lebih mudah dibawa dan disimpan, namun sedikit mengandung gula tambahan,  seperti kuaci biji bunga matahari atau crackers tawar.
  • Makan 2 hingga 3 jam sekali untuk membantu menjaga kestabilan gula darah dan menghindari makan yang terlalu banyak. Dengan makan lebih sering, tubuh akan lebih mudah memroses asupan makan ibu hamil.
  • Tidak tergoda untuk makan terlalu banyak makanan khas yang tersedia di tempat liburan. Cukup satu porsi saja  dengan jarak waktu yang tidak berdekatan.
  • Tetap olahraga. Meski liburan tak berarti libur berolahraga.  Usahakan untuk tetap melakukan olahraga seperti berenang di hotel atau jalan santai di sekitar hotel.

Sumber: Ayah Bunda

 

Kontrasepsi

Memilih alat kontrasepsi, bagi beberapa ibu yang baru melahirkan dan sedang memberikan ASI, seringkali menjadi suatu hal yang membingungkan. Saat ini tersedia beberapa pilihan cara KB untuk ibu menyusui yang dapat dipilih sesuai dengan kondisi dan kesepakatan Anda dan suami. Di bawah ini, adalah beberapa pilihan metode KB untuk ibu menyusui:

LAM (Menyusui sebagai cara ber-KB)

Menyusui dapat menjadi menjadi cara pencegahan kehamilan secara alami. Metode ini disebut sebagai LAM (Lactational Amenorrhea Method). Beberapa syarat yang harus dipenuhi agar tidak terjadi kehamilan, yaitu :

  • Anda belum mendapatkan menstruasi kembali setelah melahirkan
  • Bayi hampir 100% hanya meminum ASI
  • Bayi belum berusia 6 bulan
  • Menyusui setiap 4 jam dalam 24 jam

Bila salah satu syarat tidak dipenuhi, ibu menyusui perlu mempertimbangkan cara KB untuk ibu menyusui lainnya yang tertera di bawah ini :

Kondom Laki-laki dan Perempuan

Kondom untuk laki-laki sudah biasa kita kenal. Padahal, tersedia pula kondom untuk wanita. Cara kerjanya sama dengan kondom laki-laki. Bedanya, kondom ini dimasukkan ke vagina sehingga mencegah sperma masuk ke dalam vagina.

Spermisida

Spermisida dapat berupa jel, busa, spons, yang dapat dioleskan pada vagina dengan tujuan membunuh sperma. Spermisida digunakan sebelum melakukan hubungan seksual. Ada pula spermisida yang berbentuk tablet dan dimasukkan ke dalam vagina.

Diafragma dan spermisida

Metode ini menggabungkan penggunaan diafragma (kap bulat) dengan spermisida. Diafragma yaitu selubung karet yang dimasukkan ke dalam vagina sehingga menutupi mulut rahim. Alat ini dapat dicuci dan dipakai berkali-kali. Spermisida biasanya juga digunakan bersama diafragma ini untuk membunuh sperma, karena penggunaan spermisida saja kadang tidak efektif.

IUD

Seringkali dikenal dengan sebutan Spiral, terbuat dari tembaga dan dimasukkan ke rahim oleh dokter. Tujuannya adalah mencegah sperma mencapai sel telur. IUD sudah menjadi cara KB yang populer dan dapat bertahan 5 sampai 10 tahun.

IUD dengan hormon

Seiring dengan perkembangan waktu, IUD juga ada yang dilengkapi dengan hormon progesteron dalam dosis rendah. Hormon ini akan mempertebal lendir pada serviks, sehingga sperma sulit mencapai sel telur. Selain itu hormon ini mencegah pelepasan sel telur.

Pil mini

Pil ini mengandung hormon progesteron yang mencegah pelepasan sel telur. Cara ini sebagai cara KB untuk ibu menyusui yang paling mudah dilakukan.

Suntikan

Suntikan KB dapat dilakukan setiap bulan atau 3 bulan, tergantung pilihan Anda. Hormon progesteron diberikan melalui suntikan, sehingga fungsinya sama dengan pil mini.

Vasektomi (steril pria)

Cara ini dilakukan dengan memotong saluran yang meluncurkan sperma dari testikel laki-laki. Cara ini bersifat permanen.

Tubektomi (steril wanita)

Cara ini juga bersifat permanen, yaitu dengan motong saluran yang membawa sel telur ke rahim.

Pil Kontrasepsi Darurat (PKD)

Pil ini disebut juga pil Kondra. Sistem kerjanya adalah membunuh sperma sebelum membuahi sel telur. Pil ini diminum 2 kali. Pertama kali paling lama adalah dalam waktu 72 jam setelah berhubungan seksual, dan pil kedua adalah 12 jam setelah pil pertama diminum. Pil ini berbeda dengan aborsi, karena pembuahan belum terjadi.

Cara lainnya

Cara KB untuk ibu menyusui yang alami adalah dengan cara kalender, namun sulit dilakukan bila menstruasi belum datang. Selain itu, mengeluarkan sperma di luar vagina adalah salah satu cara KB alami yang dapat dilakukan.

 

Sumber: The Asian Parent

 

sex after birth

 

 

 

 

 

Kembali melakukan aktivitas seks setelah melahirkan, biasanya akan terasa sedikit aneh dan tidak nyaman. Meskipun setelah melahirkan, biasanya wanita akan diberi waktu untuk boleh kembali melakukan aktivitas seksual setelah 40 hari usai melahirkan normal, dan sekitar 2 minggu usai melahirkan caesar, tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar seks menjadi kembali nyaman.

Seperti dilansir Huffingtonpost, profesor kebidanan dan ginekologi di Northwestern University dan penulis ‘Love Sex’, Dr Lauren Streicher menyampaikan beberapa fakta bercinta pasca melahirkan yaitu:

  •  Penis bisa merasakan bersentuhan dengan rahim. Bila ini terjadi, Buehler menyarankan untuk mengambil istirahat atau sekedar minum secangkir teh atau mandi. Ini akan membantu membuat pasangan merasa lebih reseptif terhadap sentuhan pasangan.
  •  Vagina kering. Streicher mengatakan hal inilah yang paling sering dialami saat bercinta pasca melahirkan. Ia mengatakan, hal ini dapat menyebabkan rasa sakit saat melakukan aktivitas seksual. Kekeringan ini adalah akibat dari kurangnya estrogen, terutama saat wanita sedang menyusui.
  • Penggunaan pelumas akan sangat membantu. Tetapi jika kekeringan terus berlanjut, Streicher menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
  • Jangan memaksa bila belum siap. Pasca-melahirkan, wanita juga cenderung kehilangan urin saat aktivitas seksual. Tapi informasi ini, tidak banyak diketahui. Padahal menurut Streicher, bagi banyak wanita, kebocoran urin ( saat berhubungan seks atau sebaliknya ) biasanya hanya terjadi dalam hitungan minggu atau bulan karena itu terapi fisik dasar panggul diperlukan. Atau latihan kegel juga akan membuat lebih baik.
  • Cepat lelah. Penelitian menunjukkan bahwa memiliki anak akan mempengaruhi hasrat seksual pasangan. Sederhananya, pasca melahirkan, wanita atau pria akan mudah mengalami kelelahan, stres dan kurangnya waktu.

Kunci agar hubungan seks bisa kembali menyenangkan setelah melahirkan adalah komunikasi. Jangan canggung atau sungkan untuk mengutarakan keluhan atau ketidaknyamanan terhadap pasangan.

 

Sumber: Liputan6.com

sakit punggung

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Salah satu keluhan umum yang cenderung  ‘bertahan’ sejak kehamilan sampai pada pasca melahirkan, adalah nyeri punggung. Nyeri punggung pasca melahirkan adalah salah satu efek samping yang paling umum yang dirasakan oleh ibu hamil setelah melahirkan. Dalam kasus kelahiran caesar, sakit punggung setelah melahirkan akan terasa lebih buruk.

 

Berikut ini adalah beberapa penyebab nyeri punggung yang umum terjadi.

 

1. Menekan punggung bagian belakang

. Ketika Anda sedang hamil, tulang punggung akan menyangga keseluruhan berat tubuh, terutama pada tahap akhir kehamilan. Ini meninggalkan jejak trauma dan ketegangan pada tulang punggung sehingga menyebabkan nyeri pada periode postpartum (Pasca persalinan).

 

2. Anestesi epidural selama kehamilan

. Jika Anda mengalami persalinan yang lama dan sulit, dokter mungkin akan melakukan epidural pada Anda. Injeksi ini akan dimasukkan ke dalam sumsum tulang belakang sehingga memberikan rasa nyeri. Epidural kerap memicu keluhan sakit punggung setelah melahirkan.

 

3. Melahirkan caesar. 

Persalinan caesar mengharuskan Anda untuk sering berbaring di tempat tidur selama hampir 3 bulan. Ini akan memperburuk rasa nyeri yang Anda rasakan pada tubuh. Hal ini dikarenakan otot-otot Anda tidak digunakan dan mengembangkan inersia, tekanan pada pinggang, tulang punggung dan tengkuk.

 

4. Postur duduk 

Saat hamil, kebanyakan wanita tidak duduk dengan postur yang tepat. Hal ini meningkatkan masalah sakit punggung setelah melahirkan.

 

5. Berat Badan 

Ketika Anda hamil, Anda akan mengalami kenaikan berat badan yang cukup banyak. Punggung Anda tentu harus menanggung berat ekstra ini dan itu akan membuat Anda mengalami sakit punggung.

 

Cara mengatasinya

1. Pijat. 

Pijat pasca melahirkan sangat efektif dalam menyembuhkan sakit punggung.

 

2. Berat Badan. 

 Anda perlu bekerja ekstra untuk mendapatkan kembali bentuk badan Anda setelah melahirkan. Itu berarti Anda harus mengikuti diet ketat dan sehat serta mulai berolahraga secara rutin.

 

3. Yoga. 

Yoga pasca melahirkan sangat efektif untuk memperkuat punggung dan otot. Anda harus mengikuti kelas yoga postnatal untuk mengembalikan bentuk tubuh semula dan juga meredakan rasa nyeri di punggung setelah melahirkan.

 

 

Sumber: Merdeka.com


  • Tidak ada

Kategori